Diplomasi Budaya Indonesia Tampil di Beijing Lewat Tenun Tanimbar
lighthousedistrict.org – Beijing — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing menggelar resepsi diplomatik memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Jumat, 24 Oktober 2025. Acara tersebut mengusung tema budaya Tanimbar, Maluku, yang menonjolkan kekayaan tradisi Nusantara dalam bingkai diplomasi budaya.
Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, tampil mengenakan jas tenun khas Tanimbar berwarna biru, hitam, dan emas. Penampilan ini menjadi simbol penghargaan terhadap warisan budaya daerah sekaligus memperkenalkan keindahan tenun Indonesia kepada masyarakat internasional.
Dalam sambutannya, Djauhari menyampaikan harapan agar seluruh tamu menikmati malam penuh makna tersebut. “Saya berharap semua tamu menikmati malam yang penuh kesehatan dan kekayaan budaya Indonesia,” ujarnya.
800 Tamu Hadiri Malam Diplomasi Budaya di Ibu Kota Tiongkok
Sekitar 800 tamu undangan hadir dalam acara tersebut. Mereka terdiri atas pejabat pemerintah Tiongkok, duta besar dan diplomat dari berbagai negara, pelaku usaha, serta warga negara Indonesia yang menetap di Beijing.
Turut hadir di antara tamu kehormatan ialah Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Sun Weidong dan Wakil Menteri Departemen Internasional Partai Komunis Tiongkok Sun Haiyang. Kehadiran mereka menunjukkan eratnya hubungan diplomatik dan kerja sama budaya antara Indonesia dan Tiongkok.
Dalam suasana hangat, Djauhari mengutip pepatah Konfusius, “Yǒu péng zì yuǎnfāng lái, bù yì lè hū?” yang berarti “Menyenangkan memiliki sahabat yang datang dari jauh.” Kutipan ini menggambarkan semangat persahabatan dan keterbukaan Indonesia dalam menjalin hubungan internasional.
Indonesia Tegaskan Komitmen Politik Luar Negeri Bebas Aktif
Dalam pidatonya, Djauhari menegaskan bahwa Indonesia akan terus berpegang pada prinsip politik luar negeri bebas aktif. Prinsip ini menjadi landasan diplomasi Indonesia dalam mendukung perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan global.
Ia menambahkan bahwa nilai-nilai kebangsaan Indonesia — bersatu, berdaulat, adil, dan makmur — menjadi pedoman utama kebijakan luar negeri. “Nilai-nilai ini membentuk peran aktif Indonesia di ASEAN, PBB, G20, BRICS, serta berbagai forum internasional lainnya,” tutur Djauhari.
Konsistensi Indonesia dalam menjaga hubungan internasional yang seimbang di tengah dinamika global menunjukkan komitmen kuat terhadap stabilitas kawasan dan diplomasi berbasis nilai.
Baca Juga : “Breaking News! KA Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Jakarta–Cikampek Tidak Bisa Dilintasi“
Tenun dan Tari Tanimbar Jadi Simbol Persahabatan Budaya
Acara tersebut turut dihadiri Bupati Kepulauan Tanimbar, Ricky Jauwerissa, yang membawa serta sejumlah pelaku seni dan budaya dari daerahnya. Mereka menampilkan karya tenun tradisional khas Tanimbar serta tarian daerah yang sarat makna.
Beragam penampilan budaya memeriahkan malam diplomasi tersebut, mulai dari tari “Tak Tong Tong” dan “Minang Gembira” asal Sumatera Barat, “Bajidor Kahot” dari Jawa Barat, hingga “Tor Tor” dari Sumatera Utara. Setiap pertunjukan menggambarkan keragaman budaya Indonesia yang harmonis dalam satu panggung internasional.
Selain itu, mahasiswa Indonesia di Beijing bersama komunitas Yingde Dance, kelompok warga Tiongkok yang fasih berbahasa Indonesia dan aktif mempromosikan budaya Nusantara, membawakan tarian kreasi “Indonesia Jaya”. Kolaborasi ini menjadi simbol nyata pertukaran budaya dan persahabatan antarbangsa.
Kolaborasi Musik Indonesia-Tiongkok Akhiri Malam Diplomasi
Sebagai penutup, suasana malam semakin meriah dengan penampilan musik kolaboratif Indonesia-Tiongkok dari Central Conservatory of Music (CCOM) Beijing. Pertunjukan ini dipimpin oleh Risnandar, dosen gamelan asal Indonesia, yang memadukan alat musik tradisional kedua negara.
Kolaborasi tersebut memperlihatkan bagaimana diplomasi budaya dapat menjadi jembatan yang efektif untuk mempererat hubungan antarmasyarakat. Melalui musik dan seni, nilai-nilai toleransi, persahabatan, dan saling menghargai dapat tumbuh lebih kuat.
Diplomasi Budaya sebagai Wajah Indonesia di Dunia
Resepsi diplomatik KBRI Beijing ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang kaya budaya sekaligus aktif dalam mempromosikan soft power di panggung internasional. Tenun dan tari Tanimbar menjadi simbol keindahan warisan lokal yang kini mendunia.
Dengan pendekatan budaya yang hangat dan inklusif, Indonesia terus memperkuat citra positifnya di mata dunia. Diplomasi budaya semacam ini tidak hanya mempererat hubungan antarnegara, tetapi juga menumbuhkan saling pengertian antara masyarakat lintas budaya
Meta Deskripsi:
KBRI Beijing rayakan HUT ke-80 RI lewat tenun dan tari Tanimbar, perkuat diplomasi budaya Indonesia di panggung internasional.
Baca Juga : “Banjir Kota Semarang Hentikan Aktivitas Warga, 38,180 Ribu Jiwa Terdampak“
